Kamis, 29 Juli 2021

Puisi-Puisi Yonathan Rahardjo

jurnalnasional.com
 
Donat
 
Sayang
wajah yang selalu mengetuk rangka badan tengahku
wajah yang selalu menyembul dari dasar mataku
adalah wajahmu
tak peduli taburan bintang bercahya di siang
tak ragu menyergap alur-alur nadi yang tlah pecah
yang keluar dari wilayah-wilayah berlobang masihlah kamu
entah mengapa sayang
dalam lobang tengah lingkaran tepung lezat ini
smua kenangan denganmu muncul begitu saja
smua seperti biasa
kamu tetap kamu
kamu punya rahasia
yang pernah aku buka
namun kadang lupa tuk percaya
karena mata
mata tanpa mata
tepat di pusat donat
rahasia melingkar cinta kita
 
 
 
Brownies
 
Kasih
aku tidak akan apa-apa tapi bicaralah malam ini saja
lewatlah tempatku bel brownies kukus menggoda selera
aku kan keluar dan lepas kau dengan doa
di rumah lapisan cake cokelat sederhana tanpa hiasan
tempat kita bertemu
moga kita berhasil melembutkan teksturnya
menyatu lumeran cokelat lapisan cake saat kita santap
semoga kamu bahagia
dengan fruit orange brownies
pandan cheese brownies
brownies kukus ketan hitam
dan brownies kukus putih telur
yang puaskan selera hidup
entah sampai kapan
 
 
 
Bakpia Jogja
 
Sayangku
aku hanyalah penunggu-penunggu waktu
kutahu di pusar waktu itu kacang hijau gulaku
tlah menyatu mentega minyak dan tepung terigu
musim bakpia yang pergi tlah kita lalui bersama
perpisahan itulah kegalauan berujung raga di mata yang mencucur air cinta
aku hanya berharap dalam bakpia Jogja itu
kau tak pernah pergi tanpa pesan
dan kepada bakpia Jogja kita kau kan pastikan
sayangku apakah
aku pernah mendapatkanmu
tanpa aku ada di hatimu
 
 
 
Pizza
 
Wahai anak korban
Katakanlah pada semak daun yang mengintip kita berfoto diri untuk masa depan
ingatkan sesuatu terjadi masa ayah dalam lorong siksa
mereka penyiksa sekaligus penghidup kita tlah sembunyikan kebenaran hanya karena aniaya mereka
mereka telah aniayakan kebenaran nak
dan kita jadi korban demi kemuliaan cita-cita
ayahmu nak tak akan pernah kalah karenanya
kau tlah berfoto untuknya
bahwasanya nak pizza yang merajalela ini
tak juga sejahterakan seperti kata semula
namun anehnya terwadahi oleh kebenaran itu juga
dan ayah kita belum juga suka
meski kita suka sbab pizza
netral adanya
 
 
 
Ampyang
 
Hai para pencinta
anugerah apa yang lebih baik dari cinta?
karunia apa yang lebih elok dari asmara?
pengasihan apa yang lebih indah dari kasih?
rahasia apa yang lebih besar dari cinta kasih dan asmara?
bumi kan henti putaran hanya untuk menjawab
mata kan terbalik cara pandang hanya untuk memikir
sel jiwa kan luruh hanya tuk tahan gemuruhnya
membalik arah edar matahari
memadamkan bara api bintang terpanas
meledakkan dada nan tak punya kendali
waspadalah
jangan sampai berjamur cinta dan kasihmu
dalam ampyang gula kacang sang pralambang
 
 
 
Brondong Jagung
 
Puji puji puji
yang kita sembah tunjukkan dan tuntun kita ke tempat mulia
dihamparkanNya kasih sepermai ladang jagung penumbuh brondong bernama popcorn masa sekarang
kasih kekal dalam kesementaraan memang tak terlalu manis
sedikit gula menyalut bulir-bulir merekah
jauh membumi dan melangit
jauh dari kasih jagung muda berjalan
jauhkan pop corn menajiskan
pengganti anak baru gede
untuk menunjuk pemuas
seksual
kaum
menyimpang
 
 
 
Ledre Bojonegoro
 
Na na na
menikmatimu aku pun rindu kekasihku
yang tlah lama kuputus tuk kutinggalkan
rindu setengah mati aku dengan hasrat menjalar-jalar
melihat bayangan merah muda sungguh megah
dalam keheningan sangkakala malam
melenting di lompatan manusia laba-laba
serasa terkutuklah aku tanpa tanggung jawab
namun besar semakin besar tanggung jawab yang lain
aku pun tak seberani waktu kita bercumbu dulu
kupikir apakah kamu pun memikirkan aku
ataukah cuma kau pikirkan manusia-manusia berhasil
yang kini di genggaman tanganmu
karena kau perempuan
siang penuh gairah malam pun melimpah gairah
antara putih dan jingga gairahmu
sedang kini aku hanya meniup dari sini
kuyakin tengkukmu rasakan isis tiupan ini
jawablah pasti kamu tetap pikirkanku
tapi siapa mau peduli
kecuali
aku sendiri
 
 
 
Pisang Ambon
 
Bangun bangun bangun
kurindu mahasiswa turun jalan lagi
makan nasi bungkus lemparan ibu-ibu
98 rontokkan gigi Suharto
sayang sayang sayang
mahasiswa terpecah kecil lebih dari rambut
gigi palsu Suharto lebih kuat lekat di gusi goyang
wah wah wah
mantan mahasiswa jadi juragan
lulus kuliah kerja enak di kursi empuk
berubahlah garis keras ke garis lembek
selembek pisang ambon
duh duh duh
buah besar yang keras hanya akarnya
buah lembek apalagi jusnya yang banyak disaji resto
bekas mahasiswa banyak suka
bangun bangun bangun
apa mahasiswa 98 sudah selembek pisang ambon rebus ini?
kutunggu jawaban tidak
ya
tidak
 
 
 
Pisang Pasir
 
Umat hai umat
berpasir-pasir derita menyamuderaiku sampai cedera
akibat perbuatanku sendiri menjemput mara bahaya
dalam-dalam luka gerogotiku merayap dari luar
mengepung dengan panas gila
lecet kulitku menjerit syarafku mengering tulangku
tiada lagi waktu menitik air mata
kerontang sudah sumber hidupku
hendak mati aku
namun ada yang tersenyum mendengar jerit derita
adalah bebunyian merdu bagi telinga-telinga baru
bahkan bagi telinga pengganti
yang tumbuh saat kesadaran bertobat belum terlambat
menyiapkanku dengan kecap hidangan makannya
hanya aku siapkan hati
tidak akan sejatinya mati
seperti pisang pasir kita
 
 
 
Bubur Merah Putih
 
Moyangku
jingga menjadi payung dan hijau latarmu
hitam merupakan selimut dan coklat tertahankanlah kakimu
rumahmu begitu lapang nan luas
kemewahan buatan kawulamu menahan air cucian pesta
menjulang bata merahmu menusuk dirga
hujanlah dari lubang angkasa dan basahlah tanahmu tumbuhlah bulir pepadimu
klintang klinting byar byar jreng
rakyatmu meritmiskan langkah kaki dan geliat tangan
rodamu berputar saban waktu sampai berabad depan
kini mereka mengecil dalam bingkai kaca
namun besarmu mengatasi langit dan gerabahmu masih berbunyi
perut arcamu masih perkasa dan tombaknya masih beracun
walau pelatarannya sepi dan dalamnya lebih senyap
simbol keramatnya masih ada masa sekarang
bubur merah melingkari bibur putih
dalam piring beralas hijau daun pisang
berjaman jadikan kita bangsa
 
 
 
Daging Darah
 
Kekuatan tobat doa dan puasa
membuatku berkenan kepada Allah
Tuhan
terimakasih kau beri mujizat
dalam tubuh dan darah
yang kusembah.
 
***

Yonathan Rahardjo, kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur 17 Januari 1969. Karya-karyanya diantaranya: Novel: Lanang (2008), Taman Api (2011), Wayang Urip (2012), Anak Turun Airlangga (2019), Pertobatan Seorang Golput (2019), Antologi Cerita Pendek: 13 Perempuan (2011), Antologi Puisi: Jawaban Kekacauan (2004), Kedaulatan Pangan (2009), Ilmiah Popular dan Jurnalistik: Avian Influenza, Pencegahan dan Pengendaliannya (2004), Air Sehat untuk Ternak Ayam (2012), Mengatasi Stres Ayam (2012), Flu Burung, Kajian dan Penanggulangan (2014), Beternak Ayam Petelur (2016), Sejarah Sastra dan Literasi Bojonegoro (2018). http://sastra-indonesia.com/2009/11/puisi-puisi-yonathan-rahardjo/

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae