Rabu, 24 Februari 2021

Puisi-Puisi Djoko Saryono

TAK ADA YANG LEBIH TEKUN KECUALI WAKTU
 
tak ada yang lebih tekun kecuali waktu
tak istirah bekerja mengukir wajah kalian
halus dan misterius, mungkin begitu
dan kalian tak sempat memperhatikan
 
lantaran sibuk memburu kesuksesan
di muka cermin selalu terburu dandan
lantaran suntuk di salon kecantikan
tak sempat bertemu dengan keaslian
lantaran tak merumuskan pertanyaan:
apa yang dalam hidup itu kepastian?
 
maka umur bekerja leluasa
menggoreskan lekuk-liku wajah kalian
sampai kalian, pada suatu ketika
bertanya: kemana masaku berlarian?
 
tak ada yang lebih cekatan
selain tangan lembut umur
melukis berbagai wajah kalian
: gambar-gambar perubahan
 
hingga batas
umur melepas kuas
tak ada lagi gambar wajah kalian
karena wajah tak lagi diperlukan
 
wajah-wajah pergi
membawa waktu yang ia punya
dan tubuh kalian terbaring di sini:
bumi yang fana
 
11 Juni 2020
 
 
 
KITAB PUISI
 
adalah
kitab puisi
lebih memberi arti
dari segelas pekat kopi
 
adalah
wajah berseri
niscaya lebih hakiki
dari segala fajar pagi
 
bila kau teguk kopi
sembari mengaji puisi
dengan binar wajah seri
itu lebih abadi dari mimpi
 
sebab segala ayat
jadi tempat sembunyi puisi
karena mimpi acap tersesat
di tebing rapuh halusinasi
 
11 Juni 2020
 
 
 
RUMAH
 
dihapus oleh pandemi korona
kota-kota mendadak sirna
dari peta di kepala
penjuru terlihat hanya mala
 
bahkan buana mengerut,
menyiramkan rasa kecut
bahkan dunia-hidup mengerucut,
cuma rumah riuh disebut
 
aku tak bisa kemana-mana
 
tak ada ruang terbuka
tak juga kehangatan bersempena
semua terpasangi alarm bahaya
bagi segala kiprah hayat manusia
 
aku tak dapat kemana-mana
 
kata-kata — tanda-tanda
menghentikan pergerakan
menyetop semua perjalanan
dan aku terkurung di curah seram
dan aku terkandang di jantung diam
 
aku tak mungkin kemana-mana
bahasa berisi ranjau belaka
 
suara-suara — nada-nada
lantas menghardik lantang
aksara-aksara — gatra-gatra
ialah aba-aba harus hengkang
alinea-alinea — makna-makna
cuma menyediakan penjuru: pulang!
 
pulang
 
maka aku pun pulang
rumah menyambutku girang
menjamuku berbulan-bulan
menyuguhi alami kehangatan
 
selama ini kuabaikan, mungkin
 
tak syak aku merasa tiba
di tempat asing: terpana
sebab hidup ialah wisata
bertahun-tahun tak purna
mendatangi wilayah tak kupunya
oh…inikah rumah?!
oh…inikah yang dinamai rumah?!
berwindu aku cuma datang dan pergi
persis musafir menginap genapkan hari
menanti esok untuk kemudian pergi lagi
 
oh…inikah rumah?!
tempat berdiam diri — kediaman hati
tempat tinggal insan — ruang kehidupan
 
kusangka penginapan — kalender bergantian
 
“inilah rumah kita, memang,
kurawat dan kujaga — bertahun kau terbang”,
suara perempuan begitu terang
yang amat kukenali
sebagai kekasih hati — tekun menunggui
berpuluh tahun — sampai umur terbantun
 
“di sini cinta — kudekatkan di perapian
bila kau tiba bisa menemukan kehangatan
terlebih saat korona ancam keselamatan
di sini kau dapat berdiang kerinduan”,
perempuan itu menawari keberkahan
 
bulan demi bulan aku di rumah
menanti suasana lekas berubah
sembari belajar memaknai kediaman
tempat kembali dari pengembaraan
 
“ajarilah aku menyalakan rindu
biar tungku hati baranya tak lesu
biar aku ingin berada di rumah selalu
kendati wabah korona sudah berlalu”,
rajukku — segera kau meringkus jarak
yang semula hanya setombak
lalu ada deru menabrak
dadaku yang tersentak
 
dan kulemparkan pandang
pada sekeliling rumah yang terang
memberi keamanan — keselamatan
di tengah pagebluk membahayakan
 
terlihat keasingan pergi
saat bernyanyi sebuah pagi
 
“ajarilah aku rindu, sayang,
agar aku senantiasa pulang!”
 
(bukankah kerinduan
yang paling hafal alamat kepulangan:
— hatimu yang berlantunan bacaan!)
 
perempuan itu menerawang
dan kurasakan pagebluk hilang
 
8 Juni 2020
 
 
 
SELAMAT MEMPERINGATI HARI LAHIR PANCASILA
 
ia menempuh perjalanan jauh
di sepanjang denyut nadi budaya
berhamparan seantero nusantara
 
sebelum berteduh di bawah pohon
dan disapa begitu banyak suara
 
ia menempuh percakapan riuh
di kecipak arus pikiran bersih ganih
berkejaran di laut jiwa orang terpilih
 
sebelum tiba di hening dada
orang cendekia dan orang ridha
 
tapi ia belum sampai tujuan
masih terbentang memanjang
horison harapan — kebanyakan orang
 
maka ia terus berjalan
kadang kesepian — kadang keletihan
kadang tersesat dan disesatkan
para penyamun berkeliaran
 
maka ia terus berjalan, kadang
melewati keributan — kadang sorak sorai
orang-orang bertikai, main hadang
atau orang berdansa, hingga abai
 
maka ia terus langkahkan diri
kadang di jalan
terdengar lantang teriakan
orang-orang kebanyakan
 
maka ia tetap ayunkan diri
kadang ditelikung
orang-orang berkepentingan
amankan nista kehidupan
 
tapi ia terus berjalan
belum sampai tujuan
belum sampai tujuan
 
cahaya fajar merah
masih indah
menemani
perjalanan diri
 
siluet senja
di kaki cakrawala
belum tiba
 
maka ia tetap berjalan
orang-orang merayakan
orang-orang mendoakan
 
ia tak letih berjalan
 
1 Juni 2020
 
Djoko Saryono, lahir di Madiun 27 Maret 1962, besar dan mukim di Malang. Menyelesaikan S1 (1986), Magister Pendidikan (1991), Doktor pendidikan (1997), dan meraih gelar Guru Besar di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia (2009). Mengajar di IKIP Malang (Universitas Negeri Malang) sejak 1986. Menulis sekitar 25 buku mengenai perihal kebudayaan, kesenian, kesusastraan, kebahasaan dan pendidikan, diantaranya: Pergumulan Estetika Sastra di Indonesia; Perempuan dalam Fiksi Indonesia; Etika Jawa dalam Fiksi Indonesia; Suara Sufistik dan Religius dalam Sastra; Budaya, Seni dan Bahasa dalam Kelindan Kuasa. Kumpulan puisinya Arung Diri (2013), Arung Cinta (2015), Kemelut Cinta Rahwana (2015), Arung Flores (2015) dan Tafsir Kenthir Leo Kristi (2015).

https://sastra-indonesia.com/2020/06/puisi-puisi-djoko-saryono/

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae