http://jurnalnasional.com/
Gurindam Perpisahan
‘”kepada penyair-penyair perindu
apabila pulang kukata,
pergi kau kira.
kita bertolak dari dermaga yang sama,
dermaga abjad yang terluka.
tatkala beranjak padamu,
berdiam bagiku.
aku kau berarung pada laut yang tiada berbeda,
laut kata-kata.
jikalau datang kaubilang,
hilang kuhidang.
kau aku terombang pada badai yang senama,
badai kalimat yang bergelora.
manakala gaib kausaji,
wujud kuberi.
aku kau terkapar pada karang yang tiada berlainan,
karang bait yang berkenan.
ketika pergi padaku,
tinggal bagimu.
kau aku tenggelam pada kedalaman yang serupa,
kedalaman makna.
apabila rumah kauduga,
kelana kusangka.
kita tersungkur pada palung yang satu,
palung rindu.
Jambi-Medan, 2008
Perkara Tubuh dan Bayang
perkara pertama:
tatkala tubuh dan bayang menolak di belakang
siapa yang pantas berdiri di depan
tergantung cahaya
sepihak mata atau sekutu tengkuk
perkara kedua:
manalah tubuh ada di kanan
kalau cahaya menoleh dari kiri
jangan harap bayang pulang ke kiri
sebelum cahaya pergi ke kanan
perkara ketiga:
panjang mana tubuh ketimbang bayang
sejauh cahaya memilih derajat ketinggian
tak usah tubuh dan bayang takut pendek
segegas cahaya terbit di kepala atau di kaki
cari perkara:
jika tubuh atau bayang tak di depan tak di belakang
di kiri tiada di kanan alpa
serahkan saja
pada keserongan cahaya.
Jakarta, 2009
Yang Digunjing dan Penggunjing
Berbalas Gurindam
yang digunjing:
mengapa kepada sehadap gajah matamu buta,
kepada sejauh semut matamu menyala.
manakala gajah kausangka tiada,
tersebutlah kau rabun benda.
tatkala semut kau kata titik yang mengada-ngada,
mengapa yang tiada kausebut nyata.
penggunjing:
gajah di depan mata seonggok bayi cuma,
semut di sebalik sana sewujud raksasa.
apabila gajah kausimpul besar senantiasa,
terbilanglah kau dangkal akal dan rasa.
ketika semut kauanggap berdiam dalam lobang saja,
mengapa dengan mudah ia membangun istana.
Medan, 2008
Kunci Pintu
heit, lidahku tak pandai berdusta,
hanya bisa bilang jangan atau sila.
kuasaku tak sampai pada titah,
hanya berdiam pada pasrah.
tapi jangan pernah membentak,
karena aku ciut tak.
pula percuma menghiba,
sebab aku tiada penenggang rasa.
jika hendak jadi penakluk,
mengapa kau cuma mampu mengetuk.
jika berani mengaku menantu,
mengapa kau tak gandeng anakku.
ah, lihai benar kau menyuguh rayu,
untung aku tak tertipu.
mahir juga kau menukar rupa,
untung aku bukan pelupa.
sungguh, tiada aku penentu musti,
kecuali karena pesuruh hati.
sumpah, tiada aku pengingkar janji,
kecuali karena linggis pencuri.
Medan, 2008
Engsel Pintu
andai kau kata diriku semacam kupu-kupu,
tak lah terbang menjadi keahlianku.
sayapku kaku tapi tidak hatiku,
hinggapku satu namun tak mudah kau temu.
jangan kau kira aku makhluk pemalu,
aku hanya sepintal ingin yang semu.
jangan nobatkan aku sebagai tubuh yang malang,
sebab aku tak pernah menggapai hilang.
jikalau aku kuak sepasang lengan,
tiada hendak menagih sebuah pelukan.
jikalau aku tengah berpangku tangan,
tak lah hendak bermalas-malasan.
andai deru napasku sehiruk parau,
bukan karena bertolak dari dada yang risau.
andai biru napasku sewujud bening,
bukan karena mataku sedang berpicing.
Medan, 2008
Lelaki di Depan Selimut
mengapa meringkuk di depan selimut
jika di belakangnya kau boleh leha
dari depan selimut kembaraku bermula
melacak kekasih ke ceruk tidur
sebab tiada tercumbu ia
selain di bilik mimpi
katakan, sepisah apa kau
dari gadismu?
sebuah kejauhan tidak semata tunduk
pada sengketa angka
bukankah hati yang berpaling
adalah jarak yang sukar untuk ditempuh?
khianat selalu mengasah kebencian
ia tidak butuh kau!
tapi kebencian bukan ibu mandul
yang tak mampu mengandung janin rindu
ah, mengapa kebencian senantiasa diremas
dilantingkan ke jantung selokan
beranjaklah dari depan selimut
pulanglah ke belakangnya
aku pilih tegak di depan selimut
karena berlari di belakangnya
serupa mendekam di penjara
di balik rambut kekasih yang menjelma jeruji!
Jakarta, 2009
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A. Mustofa Bisri
A'yat Khalili
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah El Khalieqy
Acep Syahril
Acep Zamzam Noor
Adi Toha
Adrian Balu
AF Denar Daniar
Afrizal Malna
Agus Manaji
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunarto
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Maltuf Syamsury
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Ala Roa
Aldika Restu Pramuli
Alfatihatus Sholihatunnisa
Alfiyan Harfi
Ali Makhmud
Ali Subhan
Amelia Rachman
Amie Williams
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Andry Deblenk
Anggie Melianna
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Aprinus Salam
Ariandalu S
Arieyoko Ksmb
Arya Winanda
As Adi Muhammad
Asep Sambodja
Atrap S. Munir
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Badaruddin Amir
Bakdi Sumanto
Bambang Darto
Bambang Kempling
Bambang Widiatmoko
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sudjibto
Bernard S. Y. Batubara
Binhad Nurrohmat
Budhi Setyawan
Budi Palopo
Bustan Basir Maras
Chairul Abhsar
Chavchay Saifullah
Cut Nanda A.
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Afriady
Dadang Ari Murtono
Daisy Priyanti
Daysi Priyanti
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dedy Tri Riyadi
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Desti Fatin Fauziyyah
Dewi Kartika
Dharmadi
Diah Budiana
Diah Hadaning
Dian Hartati
Didik Komaidi
Dimas Arika Mihardja
Djoko Saryono
Dody Kristianto
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Edy Lyrisacra
Effendi Danata
Eimond Esya
Eka Budianta
Eko Hendri Saiful
Eko Nuryono
El Sahra Mahendra
Ellie R. Noer
Elly Trisnawati
Emha Ainun Nadjib
Endang Supriadi
Endang Susanti Rustamadji
Eny Rose
Eppril Wulaningtyas R
Esha Tegar Putra
Esti Nuryani Kasam
Etik Widya
Evi Idawati
Evi Melyati
Evi Sefiani
Evi Sukaesih
Fadhila Ramadhona
Fahmi Faqih
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Fikri MS
Fina Sato
Firman Wally
Fitrah Anugerah
Frischa Aswarini
Gampang Prawoto
Ghaffur Al-Faqqih
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gunawan Maryanto
Gunoto Saparie
Gus tf Sakai
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hari Leo
Haris del Hakim
Hasan Al Banna
Hasan Aspahani
Hasta Indriyana
Helga Worotitjan
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Maja Kelana
Herlinatiens
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Ibnu Wahyudi
Ikarisma Kusmalina
Ike Ayuwandari
Ilenk Rembulan
Imam S Arizal
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santoso
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indrian Koto
Isbedy Stiawan ZS
Iwan Gunadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Johan Khoirul Zaman
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Saputro
Jufri Zaituna
Jusuf AN
Kadek Wara Urwasi
Kadjie Bitheng MM
Kartika Kusworatri
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Kirdjomuljo
Kurnia Effendi
Kurniawan Junaedhie
Kurniawan Yunianto
Kusprihyanto Namma
Kuswaidi Syafi’ie
L.K. Ara
Lailatul Muniroh
Landung Rusyanto Simatupang
Lela Siti Nurlaila
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Linus Suryadi AG
Liza Wahyuninto
Lubis Grafura
Lutfi Mardiansyah
M. Badrus Alwi
M. Faizi
Maghfur Munif
Maghie Oktavia
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maman S. Mahayana
Maqhia Nisima
Marcellus Nur Basah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marwanto
Mas Marco Kartodikromo
Mashuri
Mathori A. Elwa
Matroni el-Moezany
Maya Mustika K.
Mega Vristian
Miftahul Abrori
Mohammad Yamin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muntamah Cendani
Mustiar AR
Mustofa W Hasyim
Mutia Sukma
Nadjib Kartapati Z
Nanang Suryadi
Nezar Patria
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Noor Sam
Nunung S. Sutrisno
Nur Iswantara
Nur Lodzi Hady
Nur Wahida Idris
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Pariyo Adi
Pringadi AS
Pringgo HR
Puisi-Puisi Indonesia
Purwadmadi Admadipurwa
Puspita Rose
Putri Sarinande
R. Toto Sugiharto
Rachmat Djoko Pradopo
Raedu Basha
Ragil Suwarno Pragolapati
Rakai Lukman
Rama Prabu
Ramadhan KH
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Ribut Wijoto
Rikard Diku
Robin Al Kautsar
Rozi Kembara
Rudi Hartono
Rusydi Zamzami
S Yoga
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Selendang Sulaiman
Seli Desmiarti
Sigit Sugito
Sihar Ramses Simatupang
Siska Afriani
Sitok Srengenge
Sitor Situmorang
Slamet Rahardjo Rais
Slamet Widodo
Sosiawan Leak
Sreismitha Wungkul
Sri Harjanto Sahid
Sri Jayantini
Sri Setya Rahayu
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sumargono SN
Suminto A. Sayuti
Sunardi KS
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Sutirman Eka Ardhana
Syifa Aulia
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Triaton
Tengsoe Tjahjono
Tharie Rietha
Thowaf Zuharon
Timur Sinar Suprabana
Tita Maria Kanita
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
TS Pinang
Ulfatin Ch
Umbu landu Paranggi
Unieq Awien
Usman Arrumy
W. Haryanto
W. Herlya Winna
W.S. Rendra
Wahyu Hidayat
Wahyu Subuh
Warih Wisatsana
Wayan Sunarta
Weni Suryandari
Widi Astuti
Wiji Thukul
Winarni R.
Y. Wibowo
Yonathan Rahardjo
Yosi M Giri
Yudhi Herwibowo
Yudhiono Aprianto
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Yuswan Taufiq
Yuswinardi
Zaenal Faudin
Zainal Arifin Thoha
Zamroni Allief Billah
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
1 komentar:
keren....
thx dah berbagi puisi
Posting Komentar