Rabu, 30 Desember 2009

Puisi-Puisi Dian Hartati

http://jurnalnasional.com/
Pelataran Kawah Putih

memasuki wilayahmu
ada hampar pasir jadi gerbang
anakanak angin membangunkan segala ruh
rantingranting membatu
cahaya kehijauan mencipta langit teduh

aku datang membawa raga
dari tangkuban parahu
menyampaikan salam junghuhn
untuk kau yang merajai patuha

eyang jaga satru, aku mendengar laskar yang kau pimpin
suarasuara itu menyadarkan aku
betapa alam begitu ambigu

aku hirup belerang
bau cadas yang siap menyerang setiap ingatan
tanahtanah mengering, batubatu memenjarakan jarak

mengitarimu,
aku mendapati aroma memikat
jalan setapak
hangat udara
juga cakrawala yang tak pernah senja

kau yang menguasai kawahkawah
asapasap pengintai usia
juga suara domba putih, domba lukutan

eyang jaga satru, inikah kerajaanmu
yang setiap hari didatangi peziarah
dari kotakota berlainan

SudutBumi, 2009



Menyulam Sisa Hujan

di teras rumahku ada payung,
sisa hujan sore tadi

kuperhatikan
: masih tersisa jejak kakimu yang basah

sisa kunjungan yang tak usai

SudutBumi, 2009



Jalan Air

aku menelusuri jalan air
menginjakkan kaki di antara deru; lalu lalang tak henti

hujan terus saja menemani perjalanan pulang
menjauhi riuh hari juga senyum bertemu

waktu panjang untuk kamis yang manis
tualang di sebuah kotak
: bernama kantor

air begitu mahir memilin lajur
menggenangi jejak pejalan juga petak sawah yang siap panen

kakiku terus melangkah
bergegas
menyibak jalanan yang mulai digenangi air
khawatir panen gagal esok hari

SudutBumi, 2009



Terkadang, Kita Lupa
dengan Masa Lalu

tanah
dari yang dilahirkan
bernama sihir
selalu mengalir
menempa segala

dari yang terurai
bertumbuhan sesak
kenangan

jalanan
tenggelamlah
temukan setiap akar
ingatan

ketika gerak
menepiskan waktu
lunaslah semua

dan tawa itu
jadi sebuah reklame
mahal

kawan
sebuah dilatasi
disekat
digiring ruang waktu

lagi dan lagi
disempurnakan
tawa

SudutBumi, 2009
buat kawan: ria novitasari

Perempuan di Tepi Jendela

[1]
sejak kapan
perempuan jadi perona
membuat warna hati berlainan

kau merangkum seluruh kisah
jadi segenggam rindu
lalu kau bawa pergi

berlari ke laut
menyisir setiap bayang matahari

[2]
sampai hari ini, kau tetap membeku
jadi kawanan gerimis
yang tajam
tak mau diam
berseliweran
bersama angin yang tetap bersetia

bukankah ia lelaki?
ahhh kau, tetap membatu

[3]
“apa yang hendak kau lukis sekarang?”
warna pelangi atau rimbun hijau hatimu

SudutBumi, 2009
buat kawan, risma dewi



Dalam Sebuah Kartu Nama

di sebuah mal, kau bersama anak dan istri
hatihati aku melewatimu
memperhatikan senyum rekah di wajah tua
ada banyak bangunan di sana
geliat mimpi masih jelas kubaca
kau terus mendirikan tonggak
tak henti membuka pintu
memberikan ucapan selamat
bagi pendatang sepertiku
bukan hanya gedunggedung tinggi bertumbuhan
kau membentuk setiap senja bersama warna kamboja

di sebuah cafe, aku dan kamu bermanja
lupakanlah kantor, ucapmu ketika aku menolak sebuah tatapan
berjalanlah agak santai
agar malam lebih terasa ramainya
dan tak akan ada lagi yang merasa dingin
sebab kepala sudah dipenuhi angan
dan telapak tangan sudah ditafsirkan
genggamlah
maka tak akan ada yang berani mematikan
alun musik itu

di sebuah pertemuan, siapapun tak akan tahu
siapa pernah menjalin siapa
mobil, ponsel, buku, rumah, garasi, mawar,
cokelat, cerpen, tongseng, jakarta, kereta, taksi
siapa yang dapat membendung kata
keinginan kepergian
seluruhnya telah disepakati
aku dan kamu
dalam perjamuan siang yang tak istimewa
hanya menghadirkan fatamorgana senja
serupa kamboja

SudutBumi, 2009
buat kawan perjalanan kusnandar



Nama Calon Anakku

saraswati tirta arum, misalkan kau anak pertama
genaplah aku sebagai perempuan
menyusur mata air
berjalan di bawah pohon amarta
dan kukemas segala haru
kutumpahkan pada dada limbung bahagia
ai, tumbuhlah mengikuti aliran
yang dicecapkan ubunubun

sastra bayu laksana, jika kau hadir pertama
penyempurna doa bagi hari penantian
kisah yang mengakas
bagi lelaki di tepi rindu
selalu kejutkan rahim milik ibu
as, melarunglah
sejauh masa lalu sekuat angin

saraswati banyu arum, laksmi banyu arum
jika bumi membelah ganda
sastra bayu pratama, sastra lindu pratama
menawarkan rekah bunga pada musim penghujan
kemaslah hari dan berlarilah bersamaku

SudutBumi, 2009



Mengasah Pisau

[ruang makan]
pandai benar kau mengiris roti
menuangkan selai ke permukaannya
memadupadankan tepung dan cerita
dalam ruang kecil
bersekat ganda

[halaman belakang]
di dekat pintu
kau menyiapkan batu asah, air, juga secuil cerita
sambil menggosokkan besi dan batu
kau terus mencerocos
perihal politik yang hampir basi
dan tentang uang sekolah yang tak lagi ada jaminan
pandanganmu terus saja menggamit mata pisau
sesekali kau mencobanya
membelah kentang dengan tegas

[dapur]
di dalam tungku segalanya matang
rumah tangga kian menua
rumput di depan rumah semakin pudar warnanya
pisau dan batu tak bosan meracik rasa
bernama cinta

SudutBumi, 2009



Kemarau Tiba,
Kulitku Robek Karenanya

dingin mencatat di pagi lunta
berapa lagi selimut harus dipesan
agar mimpi tak jadi usang

datang juga kemarau
memerahkan kulit
menjadikan gatagatal

seumpama kata
tak mau diam
terus saja mengumpat

seolah tanah rekah
retak di sanasini
tak menghasilkan apapun
hanya angin
mencoba merapatkan kenangan

SudutBumi, 2009

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae