http://www.sastra-indonesia.com/
http://www.facebook.com/mbahYuswan
“mendulang sesyair”
Jika merajang sesyair puisi pertanyakan berjawaban
Semestinya ditengok langkah sehidup menggenggam bekalan
Jika melerai sesyair bersebrangan pertanyakan searah tujuan
Semestinya ditengok latar sehidup mengurai riak adaban
Tangan jangkau pikir mengulah hati merekah?
Atau akal menggigil rasa melengah pedang pun menjengah?
Adakah tertanya lubuk menyirat menggaduh kecamuk memucuk?
Atau hanya searah ingin dimaksud merujuk peluk semabuk?
Air pun memancar melenggok semua arah melantun alam
Menggenggam bumi memetak tanah menebar semi membuncah polah
Pun membecek hati meluap samudera mengamuk sepanjang kelam
Masih dipersoalkan dulangan sajak kepakan kalap angin menggubah?
Jika Dia hanya pentas cenderung terasi dan mengakuNya
Di mana onggokan sampah romantisme gila mencari pemilikNya!
. . .
Semestinya lagi direlakan tangan sesyair menjulur menggerayang alam!
jul09′08, sby
“sudut tua Surabaya kini”
Potret tua itu
Hingga gambaranmu kini
Melayang kenang terjejak haru
Tersisa isak tergerus nadi
Kokoh anggunmu menepi
Sombong jaman menyeruak sontak
Melayar cadar terkandas basi
Tertera dera terlecut keranda
Tatapmu goyah cendawan yang kau singgahi
Sepagimu sesak menahan remuk bergemuruh
Pijakmu terserak roda melengas kau terburai
Sesenja mengiba merebak kisah berkeluh
Lalu sayu senyummu menyapaku oleng
Selaksa halilintar mencekam kau gamang
Perlahan pasti…
Sampai kapan kuat bertahan?
may05′08, sby
“hadirmu”
Ku tersundut dalam riang
Menata sunyi lukisan sebaris mayang
Hingga remang kau menyisip
: sesaji lalu, yang mengetuk pintu ; ku mati
Ku tergugah sepenuh diam
Selibat sayu antara rayu terperam
Hingga lenggang kau coba kunci mata
batin yang melata
: selarik kenang, yang memeluk hening ; ku jaga
Sayup meronta berdesir letih
Tepis gurat rajah seraut buih
Lalu sapa kau hembus menerpa
dahaga ku yang jelaga
Hingga lambai pun melingkar luap
: selayang angan, yang mengiang kerjap ; ku kais
. . .
Kini ku genggam dian, disela hitam-putih berkejaran
bersulur, menangkup serpih-serpih
: sampai nanti, luka ku bersyair selembut pagi ; dirimu
jan17′09, sby
“TakSadar tergugukTersadar”
Sebodoh aku-an aku tupai meloncat
Sejatuh berdebam mengais-ngais akhirnya
Tak sadar kata ku melompat menampar
Tertutup kisi-kisi menyalak sesumbar
Tersadar saat ku di batas yang ambang
Terguguk tercenung kerisauan terkenang
Seolah kutuk seisi alam mengarahku
Bergetar geragap telah lukai sepanduku
Jika palu godam seberat hati semesta berayun
Selayak kias itu melabrak menjambak ku disayat
Berpongah mengurung terlena mencabik-cabik
Sungguh senja ku berbalut tawa cadas mengusik
Andai racun ku terlontar tak sudi-mu berbagi penawar
Karna harga sumbang tak mungkin terbayar
Maka hunjaman tajam ini
adalah tera bagi telisik ku memetik dawai senar
may22′08, sby
“tampar jelagaku”
Kuduk menelikung, bongkok merajuk-rajuk rusuk
Huuu, tak bosan berenang, hulu batur setia ditarik-tarik
Diri ditunjuk-tunjuk, terlepaslah piaraan punguk
Mbok ya terbang saja, mengintai lantas menukik
Lho, hanya mengerik seperti jangkrik?
Krik-krik-krik! Krik!
Cuma parkir, disambi menjaja kripik
Weleh-weleh, kok gak kapok-kapok!
Sudah, sudahi berpeluk tepuk!
Periuk sudah mau retak tuh
dipanggang menerus tanpa lauk pauk
Sesekali, seterusnyalah!
Nyalakan obor, sulut jalan menganga di depan
Minyak sudah penuh, bahkan sampai luber
: silahkan ditiriskan
Hmm..
Kata, membuka selangka, raup setatap matamata
Kaki, langkah membentang cakra, menjerat bening
Mata, meliuk kusyuk, menyengat paruh belantara
Batin, kosa menyemat pekat, menyimpul nadi beling
Karuan meremang jelaga, menina bobok, meremas-remas belaka
Tinggal telaga, melebah rambah, mencecap utas-utas niaga
Terbanglah terbang!
Tak perlu merayap-rayap, menjuling, menjinjing, apalagi memaling
Hanya menilik, memantik, mengutak-atik, menjalin benang keling
: pucat pasi hanya sejenak, bias-bias beranda kan jejaki kunang
jul19′08, sby
“hasrat terkalut mimpi”
Sejajak serupa pautan membelenggu kala
Terderak meringkik menyambut kelopak bala
Terburai mengacak serabut tarik tali pedati
Sebeku kutub hati tertekuk rajakan petian kaji
Semudah itu insan memaku diri dalam hasrat
Takkan pudar jejaknya meluntur dalam lautan masa
Setia melentur ikuti gerak nadi naungi jiwa sepi
Seusia hayat kan menuntun arah panggilan diri
Begitu nyenyak bertabur mimpi memasung hari
Takkan usai hingga tabir mimpi tergambar pasti
Adakah terbersit tanya kala senja jiwa berkabut?
Takkan mudah terurai segala tajuk terlanjur kusut
Seakan gayung bersambut semakin membusa tersaput kalut
Semesta hamba tak henti saling carut berebut marut
Hanya satu harap yang tertutup hijap kelam kabut
Yang senantiasa hanya pajangan di dinding kalbu
Hanya terucap bagi pemanis kata tertinggal makna
Seakan terlepas resah dalam kias membuminya bias
Seberkas harap dari jiwa-jiwa terlunta tanya
Senantiasa mencari keteduhan Sang Kala tuk akhiri semua
may13′08, sby
“meredam ngiang”
Sarat melekat erat di kalbu menjingkat-jingkat!
Hingga sembilu tergugah gundah menyemat rekat!
Menyenjang, ku terawang kata beradu jenjang
Meremang paruh berparut, merunutmu tikam rajang
Sekilas majas berutas talas, menggigil ku terpahat penat
Tak sadar cadar berujar, mengguman cawanmu bersekat pekat
Tak tertembus, andai kelebatnya meradang panggang
Berkarat, andai sejengkal pun tak jua melekang gamang
Sudut ku terenggut, mengais pahit terekam manis
Memucuk punguk, mencecar mahar terperam perih
Semburat, sungguh mahkotamu telah beruban sinis
Mengoyak, menyalak dan melabrak pedih!
. . .
Ahh, biarlah masa itu lintang pukang merajuk-rajuk
Ku tak peduli lagi wajah usang hari-hari semasyuk!
Usai sudah gelap itu kangkangi kuduk meruntuk!
nov21′08, sby
“berarak diri(Nya)”
Di mana engkau si kelana kalam?
Ahh, rupanya sedang mencengkerama senja
Tak habiskah penatmu membasuh kaki langit?
Wah, juga serupa itu senja engkau kini
Kapan hari, kulihat kaupahat pagi?
Hingga kukira sepagi itu dirimu terpatri?
Siang mendaki pun, tak ubahnya sepuja terik!
Lantas bagaimana kujumpa sebenar dirimu?
Kau jawab, tanyalah mereka tlah merangkaikanku
Hahahaha, malang rupanya mereka lacur bersahut hasut
Ya! Lantas, kau pertaruh di mana mukamu itu?
Lalu kulepas kau tenggelam ke dasar malam
Katamu,tanyalah pada-Nya, ada padamu kan?
may19′08, sby
“jejaK gundah”
Merebak menangis menangkis
menghunjam menata menampik
Senja apa yang kunaung kini?
Mengkikis mencabik mengurai
Tercerabut tak daya
semesta merambah mengiba
Ku terdiam kenang
Mencoba angan ke depan
Mengikat selibat kalang
Andai ku mampu bertahan
Akan kah ini kan ku akhiri?
Hanya tanya tak mampu ku jawab
Sayang, beribu umpama melebah jalan
Tak satu pun mampu menghalang
Hingga gemanya mengembara
dalam linang berpeluh kesah
Biarlah ini kan ku tanam
dalam dendang memanjat malam
Mengais malang berebut gundah
memanjat doa mendayu-dayu
may26′08, sby
“terhuyung apung”
Kutuk meruntuk, sepah menyerapah
Langkah menjengah, rapuh melepuh
Polah meranggas, akal beringas
Sanak menanjak, ranahku memanas
Teguh jatuh, rantas tertumpas hempas
Lemah bernanah, parah bersusah-susah
Keranda siap meminang perang
Tendang kanan tangkap kiri tajuk menggelandang
Gelang bergulung mengapung sepayung
Runtang-runtung menanggung beliung
Clung clung, pulung-pulung meliuk mendayung
Pentung bersambut gayung mengurung huyung
Duyun-duyun memasung sungsang mengganyang
Tindak menandak kelebat bebat menggoyang
Du rung dung dung, aku terhuyung-huyung
Kesandung tudung payung bergulung-gulung
Terkuras emosi, melepuh meranggas beringas
Takkan habis hingga tuntas menandas batas
Semat-menyemat, jagat menyengat kumat meruwat
Rehat merangkak, jinjing merinding memucat keramat
. . .
. . . belum habis umpat menjingkat kesumat!
jul13′08, sby
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A. Mustofa Bisri
A'yat Khalili
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah El Khalieqy
Acep Syahril
Acep Zamzam Noor
Adi Toha
Adrian Balu
AF Denar Daniar
Afrizal Malna
Agus Manaji
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunarto
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Maltuf Syamsury
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Ala Roa
Aldika Restu Pramuli
Alfatihatus Sholihatunnisa
Alfiyan Harfi
Ali Makhmud
Ali Subhan
Amelia Rachman
Amie Williams
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Andry Deblenk
Anggie Melianna
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Aprinus Salam
Ariandalu S
Arieyoko Ksmb
Arya Winanda
As Adi Muhammad
Asep Sambodja
Atrap S. Munir
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Badaruddin Amir
Bakdi Sumanto
Bambang Darto
Bambang Kempling
Bambang Widiatmoko
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sudjibto
Bernard S. Y. Batubara
Binhad Nurrohmat
Budhi Setyawan
Budi Palopo
Bustan Basir Maras
Chairul Abhsar
Chavchay Saifullah
Cut Nanda A.
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Afriady
Dadang Ari Murtono
Daisy Priyanti
Daysi Priyanti
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dedy Tri Riyadi
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Desti Fatin Fauziyyah
Dewi Kartika
Dharmadi
Diah Budiana
Diah Hadaning
Dian Hartati
Didik Komaidi
Dimas Arika Mihardja
Djoko Saryono
Dody Kristianto
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Edy Lyrisacra
Effendi Danata
Eimond Esya
Eka Budianta
Eko Hendri Saiful
Eko Nuryono
El Sahra Mahendra
Ellie R. Noer
Elly Trisnawati
Emha Ainun Nadjib
Endang Supriadi
Endang Susanti Rustamadji
Eny Rose
Eppril Wulaningtyas R
Esha Tegar Putra
Esti Nuryani Kasam
Etik Widya
Evi Idawati
Evi Melyati
Evi Sefiani
Evi Sukaesih
Fadhila Ramadhona
Fahmi Faqih
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Fikri MS
Fina Sato
Firman Wally
Fitrah Anugerah
Frischa Aswarini
Gampang Prawoto
Ghaffur Al-Faqqih
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gunawan Maryanto
Gunoto Saparie
Gus tf Sakai
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hari Leo
Haris del Hakim
Hasan Al Banna
Hasan Aspahani
Hasta Indriyana
Helga Worotitjan
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Maja Kelana
Herlinatiens
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Ibnu Wahyudi
Ikarisma Kusmalina
Ike Ayuwandari
Ilenk Rembulan
Imam S Arizal
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santoso
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indrian Koto
Isbedy Stiawan ZS
Iwan Gunadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Johan Khoirul Zaman
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Saputro
Jufri Zaituna
Jusuf AN
Kadek Wara Urwasi
Kadjie Bitheng MM
Kartika Kusworatri
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Kirdjomuljo
Kurnia Effendi
Kurniawan Junaedhie
Kurniawan Yunianto
Kusprihyanto Namma
Kuswaidi Syafi’ie
L.K. Ara
Lailatul Muniroh
Landung Rusyanto Simatupang
Lela Siti Nurlaila
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Linus Suryadi AG
Liza Wahyuninto
Lubis Grafura
Lutfi Mardiansyah
M. Badrus Alwi
M. Faizi
Maghfur Munif
Maghie Oktavia
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maman S. Mahayana
Maqhia Nisima
Marcellus Nur Basah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marwanto
Mas Marco Kartodikromo
Mashuri
Mathori A. Elwa
Matroni el-Moezany
Maya Mustika K.
Mega Vristian
Miftahul Abrori
Mohammad Yamin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muntamah Cendani
Mustiar AR
Mustofa W Hasyim
Mutia Sukma
Nadjib Kartapati Z
Nanang Suryadi
Nezar Patria
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Noor Sam
Nunung S. Sutrisno
Nur Iswantara
Nur Lodzi Hady
Nur Wahida Idris
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Pariyo Adi
Pringadi AS
Pringgo HR
Puisi-Puisi Indonesia
Purwadmadi Admadipurwa
Puspita Rose
Putri Sarinande
R. Toto Sugiharto
Rachmat Djoko Pradopo
Raedu Basha
Ragil Suwarno Pragolapati
Rakai Lukman
Rama Prabu
Ramadhan KH
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Ribut Wijoto
Rikard Diku
Robin Al Kautsar
Rozi Kembara
Rudi Hartono
Rusydi Zamzami
S Yoga
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Selendang Sulaiman
Seli Desmiarti
Sigit Sugito
Sihar Ramses Simatupang
Siska Afriani
Sitok Srengenge
Sitor Situmorang
Slamet Rahardjo Rais
Slamet Widodo
Sosiawan Leak
Sreismitha Wungkul
Sri Harjanto Sahid
Sri Jayantini
Sri Setya Rahayu
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sumargono SN
Suminto A. Sayuti
Sunardi KS
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Sutirman Eka Ardhana
Syifa Aulia
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Triaton
Tengsoe Tjahjono
Tharie Rietha
Thowaf Zuharon
Timur Sinar Suprabana
Tita Maria Kanita
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
TS Pinang
Ulfatin Ch
Umbu landu Paranggi
Unieq Awien
Usman Arrumy
W. Haryanto
W. Herlya Winna
W.S. Rendra
Wahyu Hidayat
Wahyu Subuh
Warih Wisatsana
Wayan Sunarta
Weni Suryandari
Widi Astuti
Wiji Thukul
Winarni R.
Y. Wibowo
Yonathan Rahardjo
Yosi M Giri
Yudhi Herwibowo
Yudhiono Aprianto
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Yuswan Taufiq
Yuswinardi
Zaenal Faudin
Zainal Arifin Thoha
Zamroni Allief Billah
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar