Jumat, 05 Juni 2020

Puisi-Puisi Amie Williams

ADUH!

Kilah tak kurangi keluh
masih terdengar suara gaduh,
bersilat lidah sampai berpeluh
saling teguh bersikukuh. Haa...
jangan-jangan saling bunuh!

Di luar para kurcaci mengaduh
itupun takkan menjadi pengaruh
pandega berkata ‘mbah-mbuh’
mungkin ini pertanda brubuh.

23/02/2015



JERITAN HATI

Duh Ayah Ibu,
mengapa ini terjadi
masa depanku
tak lagi biru
bahkan terlihat abu-abu.

Apa salah dosaku?
lahir pun bukan mauku
andaikan kutahu, hidup
hanya menelan empedu
urung membuka mataku.

Apakah suratan takdir
telah tertulis di buku waktu
anak-anakmu menahan kelu
: kebiadaban membelenggu.

Duh Ayah Ibu
curahkan sayangmu
berilah rasa aman
pada anak-anakmu
menjalani kehidupan
di belantara jaman maju,
namun segalanya semu...

Jangan biarkan anak-anakmu
terkapar tapaki tangga waktu
: raihlah bersegenap hatimu.
Janji manis masa depan biru
sepenuh cinta setulus kalbu.

11/07/2016



LELAH

Lelah menggapai asa
walaupun tahu
adanya tergolek pasrah,
sementara malam
memagut sepi.

Tangan pun tak teraih
gontai berkesiur angin
berkepanjangan, lelah
dambakan istirah.

Pelukan malam erat
menyesak resahnya
menyemai gundah.

Ada
tanya menyentak lamunan
lanjutkah ayunan langkah.

12/04/2017



GUNDAH

Tertatih
tapaki lorong waktu, kanan-kiri tebing
jurang curam siap memangsa apa saja,
guguran dedaunan melenggang manja
isyaratkan kepasrahan jiwa-jiwa.

Lolongan srigala mengiris gundah
menelan keberanian, tenggelamkan angan.
Malam kian menggelepar ke arah cakrawala
ketika desau angin menyibak rimbun perdu
lamunan, ambyar berkeping-keping
berserak tak lagi tumbuhkan hasrat
tiada ingin menyapa
tak jua berharap malam menghilang.

Sunyi menyungkup ujung dedaun kopi
diam dalam keramahan bintang-bintang,
bulan tersenyum pucat ucapkan salam
pada kerikil-kerikil dingin di jalanan.

03/04/2016



KETIKA ITU

Duaaarrr ... duaaarrr
suara-suara itu terdengar
terhenyak tak bisa berkata,
hilang kesadaran ... bengong
berhamburan lintang-pukang
panik... bingung... berbuat apa...

Ketika sadar... Dhuh Gusti
apa yang telah terjadi,
korban berjatuhan sana-sini
darah mengalir basahi bumi
nyawa-nyawa melayang
saudara-saudaraku mati.

Itulah kenyataan yang terjadi
setiap saat terciptalah tragedi
tanpa belas kasih sama sekali
sampai bunuh saudara sendiri.

Di mana letak nurani?
Marilah bersatu hati
hancurkan terorisme
di muka bumi.

10/02/16



MARI BERGANDENG

Apa yang di benak
ketika engkau bertindak,
laksanakan serentet kehendak
naluri yang telah diperbudak.

Penghancuran tanpa alasan
katamu surga jadi incaran
itukah pendalaman iman
tanpa dasar kebenaran?

Nyawa teregang di jalanan
tubuh-tubuh bergelimpangan,
darah segar mengalir berceceran
orang-orang tak berdosa jadi korban.

Ambisi misi biadabmu sungguh
menyakitkan seluruh bangsamu
alasan apapun jelas-jelas keliru
kami bersatu tekad melawanmu.

Hai kaum teroris, kami cinta damai
Tak ingin disakiti pun menyakiti...

Marilah sama berbakti pada negeri
saling sayang berbagi kasih sejati
Kasih Tuhan yang Maha Tinggi
dengan segala kerendahan hati.

10/02/16



MELAMUN

Sepi melayangkan angan,
sekelebat bayangan datang
menyapa lembut keheningan.

Bagaimana kabarmu dinda?
kuterpana, tak kuasa untai kata,
hanya butiran bening mewarna
air mata debur gelora samudra.

Angin malam mengelus gundah
akankah mampu menghiburnya?

Malam pun semakin pekat
jelajah mimpi telah lewat,
mata pun hati terus terjaga
mencoba mencari makna.

19/04/2020/



RENUNGAN PAGI

Desau angin menyingkap kabut
menelanjangi hening bening pagi,
sejuk segar menelusup rongga dada
menyeruak tirai kabar berita gembira
menyongsong datangnya dengan ceria.

Tampak kilauan embun bening
terhampar jelas di rerumputan
berhias kerikil kejam hitam,
onak duri tajam menghadang
bukan alasan surutkan langkah.

Tapaki tanah-tanah basah
hidup penuh kumpulan noktah
kuning hitam putih dan merah
buanglah lepas segala gundah
pilih terbaik yang paling ijabah.

26/04/2020



RINDU

Di hening malam ini
kubersimpuh di haribaan-Mu
tumpahkan semua isi hatiku
mengharap dekap Kasih-Mu.

Tuhan, peluk erat tubuhku,
jangan lepaskan sedetik pun
: aku haus Kasih Sayang-Mu
sejuk laksana tetesan embun.

Tuhan, ulurkan Tangan-Mu
gapai aku dalam Cahaya-Mu,
biarkan terang mewarnai hatiku
menapaki jalan sisa-sisa waktu.

25/04/2020



MATA HARI

Masukkan sinarmu
dalam relung hatiku
penghangat tungku sukma
jangan berkeputusan dekat
tebarlah senyum ramahmu
di kerinduan tak berujung
di setiap helaan nafas memburu
luas langit yang tampak membiru.

27/05/2012



KETIKA ANGIN MENDERU

Angan tergapai tangan sang bayu
terhenti sesaat gejolak hati termangu
kembali berputar mengelilingi langit biru
menepis kenangan-kenangan biru masa lalu,
raihlah sebentuk impian-impian di sisa waktu
mengharap jatuhnya hikmah penyejuk kalbu.

25/05/2012

Amie Williams, nama aslinya Sri Ambar Susilowati, lahir di Ambarawa 1Januari 1956, seorang pensiunan kemenkeu yang gemar menulis gurit, tembang macapat, cerkak, dan puisi. Beralamat di Dsn Tegalrejo rt3/rw3, Bawen, Ambarawa, Semarang.

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae