http://sastra-indonesia.com/
Bulan di Padang Lalang *
telah berdiri ribuan lalang pada tanah
oleh angin, tubuh mereka terhuyung-huyung
sebagiannya mati. mengering!
sedangkan di tengahnya, sebuah rumah berdiri kukuh
tiangnya beton,
atap bajanya antikarat, menahan hujan-panas,
lantainya yang wah, terlihat mengkilat
juga pagarnya, begitu mahal
lalu pada temaram, bulan datang
berdiri tepat di atas padang lalang yang gersang
wajahnya cerah, tanpa jerawat, tanpa segores luka apa pun
di tangannya ada segenggam air
tidak asam, tidak pula hambar
bening! seperti kaca sehabis dibersihkan hujan
dijatuhkannya pelan, lembut seperti gerimis halus
terus, terus membasahi debu-debu
menipiskan kabut di udara
juga menghijaukan lalang
yang masih berdiri setia di bawah atap cinta
bulan,
masih berwajah cerah
bertangan basah,
dengan sorot mata yang tajam ke padang lalang
Tanah Borneo, 2009
*) diambil dari buku Bulan di Padang Lalang
Sepasang Sayap
pada helai-helai putih panjang, sepasang sayap mengatup, enggan berkepak
sedangkan angin kering, menyemburkan kersik-kersik pada leher, sesak
daun-daun pun luruh, berserakan,
seperti bunga dari pohon-pohon perawan taman
berbait-bait seruling keluar dari kaki-kaki bukit
suaranya menjurus lurus, meluncur naik
semuanya hendak menyentuh sepasang sayap kekar itu
tapi semuanya berhamburan,
jatuh menindihi nanah kental,
juga hangat di antara bau asap, pekat kabut, yang menyekap, pengap
o…, senja bertengger
beribu batang usia masih tertatih,
dengan perut cekung bersama sorot mata nanar
sementara suara-suara suling masih melesat-lesat
menjurus ke puncak bukit
tapi sepasang sayap itu, masih mengatup, enggan berkepak
seperti kosong, pada angin yang mencengkram setiap musim
Tanah Borneo, 12 September 2011
Kehangatan di Sebuah Senja
aku tak pernah mendengar sepatah suaranya
dan menatap sepotong wajahnya di sebuah senja
sebab, kami tak pernah bercakap walau sedetak masa
apalagi bertemu di antara udara hangat sebelumnya
tapi, tiba-tiba sebuah jejak membekas
seperti sebuah gambar tangan di tebing-tebing bukit
yang melambai, memanggil dengan suara ritmis
“ada hal pentingkah?”
“ataukah dia sedang di tanah ini menuju gerbang suci?”
tanyaku pelan di antara udara berbau asap ladang
lalu kuamati kata-kata, warna jingga, juga gambar-gambar, oh!
kebekuan pun menjelma dentuman
kami terlibat dengan pesan-pesan
yang bagai potongan-potongan citrullus lanatus
sedang matahari terus beringsut menuju ufuk barat
dan, pada ambang senja,
kami duduk di depan piring beling, sendok perak, kecap, gelas kaca
juga soto banjar bersama nasi kuning dan ikan gabus bumbu merah
percakapan kami terus muncrat
hingga tawa membelah wacana
lalu kami berjabat erat menandai perpisahan
dan sebelum aku meninggalkannya, senyumnya rekah di bawah atap megah
Tanah Borneo, 25 Agustus 2011
Di Antara Angin Sendalu
di bawah lengkung pelangi
saat sisa hujan ritmis seperti bola kristal yang berkilau
aku mengejar sekawanan belalang cantik
mereka berloncatan dari daun ke daun
searah embusan angin sendalu dari timur
lalu kudengar suara ibu dari depan pintu seng yang karatan
“Tak usah kaukejar, Nak. Biarkanlah mereka hidup dengan cinta di sana.”
suara ibuku itu lirih. ya, lirih. tapi gemanya membenamkan kenakalanku
aku pun membisu beku
dan, tiba-tiba kenangan itu lesap
sebuah tabung gas meledak
kepulan asap hitam melayang ke udara
suara isak tangis, teriakan, berdentang-dentang
tersisalah rumah-rumah hangus, dan jasad-jasad tanpa roh lagi
kini tak ada pelangi atau pun suara ibuku
yang tampak ialah sekawanan singa di senja ungu
mereka berlari seperti gulungan ombak
menerjangi pepohonan, rumah-rumah, gunung-gunung
juga menghantam tubuh-tubuh kecil
lalu memakan daging-dagingnya hingga air mata berserakan
seperti keringat yang kian menderas
membasahi pertiwi yang ranggas
o, di antara angin sendalu pula, aku teringat kembali wajah ibuku
wajah yang tak pernah mengajarkan kekerasan sekali pun
dan, wajah itu pula yang mengajarkanku tentang kelembutan
walau ombak senja menggulung dan menghantam seluruh tubuh dunia
Tanah Borneo, 14 Mei 2011
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A. Mustofa Bisri
A'yat Khalili
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Wachid B.S.
Abi N. Bayan
Abidah El Khalieqy
Acep Syahril
Acep Zamzam Noor
Adi Toha
Adrian Balu
AF Denar Daniar
Afrizal Malna
Agus Manaji
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunarto
Ahmad Fatoni
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Maltuf Syamsury
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Ala Roa
Aldika Restu Pramuli
Alfatihatus Sholihatunnisa
Alfiyan Harfi
Ali Makhmud
Ali Subhan
Amelia Rachman
Amie Williams
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Andry Deblenk
Anggie Melianna
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anna Subekti
Aprinus Salam
Ariandalu S
Arieyoko Ksmb
Arya Winanda
As Adi Muhammad
Asep Sambodja
Atrap S. Munir
Awalludin GD Mualif
Aziz Abdul Gofar
Badaruddin Amir
Bakdi Sumanto
Bambang Darto
Bambang Kempling
Bambang Widiatmoko
Beni Setia
Beno Siang Pamungkas
Bernando J. Sudjibto
Bernard S. Y. Batubara
Binhad Nurrohmat
Budhi Setyawan
Budi Palopo
Bustan Basir Maras
Chairul Abhsar
Chavchay Saifullah
Cut Nanda A.
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Afriady
Dadang Ari Murtono
Daisy Priyanti
Daysi Priyanti
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dedy Tri Riyadi
Deni Jazuli
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Desti Fatin Fauziyyah
Dewi Kartika
Dharmadi
Diah Budiana
Diah Hadaning
Dian Hartati
Didik Komaidi
Dimas Arika Mihardja
Djoko Saryono
Dody Kristianto
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dwi S. Wibowo
Edy Lyrisacra
Effendi Danata
Eimond Esya
Eka Budianta
Eko Hendri Saiful
Eko Nuryono
El Sahra Mahendra
Ellie R. Noer
Elly Trisnawati
Emha Ainun Nadjib
Endang Supriadi
Endang Susanti Rustamadji
Eny Rose
Eppril Wulaningtyas R
Esha Tegar Putra
Esti Nuryani Kasam
Etik Widya
Evi Idawati
Evi Melyati
Evi Sefiani
Evi Sukaesih
Fadhila Ramadhona
Fahmi Faqih
Faizal Syahreza
Fajar Alayubi
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fati Soewandi
Fatimah Wahyu Sundari
Fauzi Absal
Felix K. Nesi
Fikri MS
Fina Sato
Firman Wally
Fitrah Anugerah
Frischa Aswarini
Gampang Prawoto
Ghaffur Al-Faqqih
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Gunawan Maryanto
Gunoto Saparie
Gus tf Sakai
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hari Leo
Haris del Hakim
Hasan Al Banna
Hasan Aspahani
Hasta Indriyana
Helga Worotitjan
Heri Latief
Heri Listianto
Heri Maja Kelana
Herlinatiens
Hudan Hidayat
Hudan Nur
Ibnu Wahyudi
Ikarisma Kusmalina
Ike Ayuwandari
Ilenk Rembulan
Imam S Arizal
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Iman Budi Santoso
Imron Tohari
Indah Darmastuti
Indiar Manggara
Indra Tjahyadi
Indrian Koto
Isbedy Stiawan ZS
Iwan Gunadi
Javed Paul Syatha
Jibna Sudiryo
Johan Khoirul Zaman
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Saputro
Jufri Zaituna
Jusuf AN
Kadek Wara Urwasi
Kadjie Bitheng MM
Kartika Kusworatri
Kedung Darma Romansha
Kika Syafii
Kirana Kejora
Kirdjomuljo
Kurnia Effendi
Kurniawan Junaedhie
Kurniawan Yunianto
Kusprihyanto Namma
Kuswaidi Syafi’ie
L.K. Ara
Lailatul Muniroh
Landung Rusyanto Simatupang
Lela Siti Nurlaila
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Linus Suryadi AG
Liza Wahyuninto
Lubis Grafura
Lutfi Mardiansyah
M. Badrus Alwi
M. Faizi
Maghfur Munif
Maghie Oktavia
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maman S. Mahayana
Maqhia Nisima
Marcellus Nur Basah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Mario F. Lawi
Marwanto
Mas Marco Kartodikromo
Mashuri
Mathori A. Elwa
Matroni el-Moezany
Maya Mustika K.
Mega Vristian
Miftahul Abrori
Mohammad Yamin
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muntamah Cendani
Mustiar AR
Mustofa W Hasyim
Mutia Sukma
Nadjib Kartapati Z
Nanang Suryadi
Nezar Patria
Ni Made Purnama Sari
Ni Made Purnamasari
Ni Putu Destriani Devi
Noor Sam
Nunung S. Sutrisno
Nur Iswantara
Nur Lodzi Hady
Nur Wahida Idris
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Nyoman Tusthi Eddy
Nyoman Wirata
Pariyo Adi
Pringadi AS
Pringgo HR
Puisi-Puisi Indonesia
Purwadmadi Admadipurwa
Puspita Rose
Putri Sarinande
R. Toto Sugiharto
Rachmat Djoko Pradopo
Raedu Basha
Ragil Suwarno Pragolapati
Rakai Lukman
Rama Prabu
Ramadhan KH
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Ribut Wijoto
Rikard Diku
Robin Al Kautsar
Rozi Kembara
Rudi Hartono
Rusydi Zamzami
S Yoga
Sahaya Santayana
Saiful Bakri
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Selendang Sulaiman
Seli Desmiarti
Sigit Sugito
Sihar Ramses Simatupang
Siska Afriani
Sitok Srengenge
Sitor Situmorang
Slamet Rahardjo Rais
Slamet Widodo
Sosiawan Leak
Sreismitha Wungkul
Sri Harjanto Sahid
Sri Jayantini
Sri Setya Rahayu
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sumargono SN
Suminto A. Sayuti
Sunardi KS
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Suryanto Sastroatmodjo
Sutirman Eka Ardhana
Syifa Aulia
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Ranusastra Asmara
Teguh Triaton
Tengsoe Tjahjono
Tharie Rietha
Thowaf Zuharon
Timur Sinar Suprabana
Tita Maria Kanita
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
TS Pinang
Ulfatin Ch
Umbu landu Paranggi
Unieq Awien
Usman Arrumy
W. Haryanto
W. Herlya Winna
W.S. Rendra
Wahyu Hidayat
Wahyu Subuh
Warih Wisatsana
Wayan Sunarta
Weni Suryandari
Widi Astuti
Wiji Thukul
Winarni R.
Y. Wibowo
Yonathan Rahardjo
Yosi M Giri
Yudhi Herwibowo
Yudhiono Aprianto
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Yuswan Taufiq
Yuswinardi
Zaenal Faudin
Zainal Arifin Thoha
Zamroni Allief Billah
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zen Hae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar