Selasa, 21 Juni 2011

Puisi-Puisi Jurnal Jombangana, Nov 2010

http://sastra-indonesia.com/
Sabda dan Cinta
Ali Subhan

glamor mata melihat gambarmu
menghayal jika ada hasrat membunuhku
mengabaikanmu adalah perjuangan terhebat dalam hidupku
hanya untuk merelakan jika dirimu bukan takdirku
bak lidah berlapis dua
bisa membawa cinta menjauh
bisa mengalirkan kebencian di setiap jaringan sel darah
seperti alam yang waktunya bisa berhenti
untuk memberikan ruang bagi dirimu
melihat jalan berembun…. membeku…. menetes ranting
seperti paruh meneguk air dari sumber padang pasir
mencari cahaya dalam sepi
membagi sendiri untuk sepi seperti tiada henti

tidak…. ini harus diakhiri…
tatap matanya telah melumpuhkan benang retinaku
keanggunannya adalah muslihat dibalik kerudungnya
sihir katanya memalingkanku dari hukum jagad raya
kebaikannya bermotif nafsu setan..
aku tidak ingin membagi selain denganNya
aku hanya butuh menggandengnya
untuk bersama menghiba dikaki kekuasaanNya



Amanda Al Kautsar, 2008
Robin Al Kautsar

telah lahir anakku yang kedua
ponsel se-dunia menuju ke arahku
“Eureka!”

seperti kakaknya
segera kubawa ia ke mihrab nabi
“Ya Tuhan
jadikanlah pula manusia ini
pembela risalahMu”

di bawah lengkung masjid yang sepi
di 17 anak tangganya yang gagah
para malaikat sudah menunggu
dengan seruling, rebana, harpa
tambur dan timphany
mereka beterbangan memainkan musik purba
“Selamat datang, wahai
kekasih Allah yang baru!”

keesokan paginya
marbut menemukan rangkaian mawar jingga
dan ia bertekad merahasiakannya

Jombang, 23 juni 2008



Merapi
Yusuf Suharto

Lahar panasmu telah mengubah semuanya
Para makhluk dan juga manusia berlarian
Meenyelamatkan diri sebisanya

Siapakah yang tahu gejolak alam
Ketika memang telah ditentukan Tuhan

Wahai manusia
Siapakah yang sanggup menghindarkannya
Mayaat-mayat bergelimpangan
Dan tanpa perbedaan

Rasanya seluruh isi alam ikut menangis
Melihat fenomena hidup yang tak terkuasakan

Bukannya Tuhan itu kejam
Tetapi itulah kemestian
Betapapun pahitnya

Bahwa di balik kedukaan
Ada sejuta hikmah
Yang menuntun manusia menjadi berteguh iman



Tanahku Bukan Milikmu
Anjrah Lelono Broto

Bukankah setiap swara miliki gaungnya sendiri? Bukankah
tiap swara yang berdengung yang menyentak yang menjuntai niscaya
akan mencumbu buluh di rerimbun pring petung?
Begitu juga swaramu, anak-anakku.

Bukankah setiap mimpi miliki ujungnya sendiri? Bukankah
mimpi yang berkecambah yang meruah yang mengalir niscaya
akan tersimpan di laci memori pring petung?
Begitu juga mimpimu, anak-anakku.

Bukankah setiap rekah tanah miliki airnya sendiri? Bukankah
rekah tanah yang terlalu memberi ruang yang memberi dendang yang basah niscaya
akan mengubur akar, dahan, hingga dedaun pring petung?
Begitu juga dengan rekah tanah kelahiranmu, anak-anakku.

Berselang waktu,
rerimbun, laci, akar, dahan, hingga dedaun pring petung tersisa bongkah kisah
dalam masa indah tanah tumpah darah.
Berselang waktu, anak-anakku.
Swara-swaramu, mimpi-mimpimu, dan rekah tanah-tanahmu bersendawa dengan nestapa
persenggamaan berlebih tanah dan air. Dhapuran pring petung di sisi kanan
balairung rumah kita tinggal cerita lama terkubur buaian duka lumpur.

Lumpur menjengah telah merampas paksa semua yang berharga dalam hidup kita.

Girilusi, Mei 2010



Hujan Tadi Malam
Zaenal Faudin

Hujan es semalam pecahkan genting
apakah kau dengar petir menyambar
pohon kelapa?
Daun jambu diam berwibawa:
“Kau hanya mimpi, anak muda.”
semalam petir menggelegar menyambar
pohon kelapa, pikirku

Tanah basah segar isyaratkan bahasa
pada kecambah yang semi pagi ini
“Hujan semalam bukanlah mimpi buruk,
hanya hati yang remuk serasa digiring
ke pembuangan Siberia.”

Aku berfikir, apakah tadi malam hujan es
jatuh pecahkan genting?

11 Desember 2007



Rumput; Manfaat dan Kehinaanmu
Lailatul Muniroh

Sungguh heran aku …
Kau tipis kecil …
Kau pun mudah tertiup angin
Kau begitu gampang dibabat
Karena kau berakar pendek dan lunak
Kau kesat
Kau begitu hina
Sejak lahirmu kau berada dibawah sandal para manusia
Kau begitu tak beraturan
Karena kau tumbuh dimana-mana
Usiamu pendek
Bagai bulu ketiak manusia yang mudah sekali dicabut
Bentukmu pun bermacam-macam
Hijau, kuning, coklat, violet
Kau mengkilat dedaunmu
Kau bercabang dan bertangkai
Meski begitu kau ciptaan Tuhan
Tiada yang menduga akan manfaatmu
Dengan manfaatmu …
Hewan ternak bisa memakanmu dengan lembut dan lahap
Bahkan manusia pun bisa memanfaatkanmu
Dan kau dapat juga sebagai penahan air
Karena warnamu hijau
Kau sungguh menyegarkan
Para mata yang memandang
Jika kau dijadikan taman di depan rumah
Sayang … kau kotor dan tak berbunga
Karena tempatmu dibawah sandal para makhluk yang lain.

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae