Senin, 28 Juni 2010

Puisi-Puisi Iwan Gunadi

http://www.jawapos.co.id/
MERGER

bank adalah kepala manusia
yang dijaga dengan senjata apa saja:
kapak batu, tombak, panah,
golok, keris, parang, bambu runcing,
belati, pisau, ketapel, pistol,
senapan, meriam, granat, dan ranjau
volume kepala setiap manusia tak sama
warna rambut setiap manusia bisa berbeda
usia keduanya bisa tak semasa
ketika dua atau beberapa kepala
diminta disatukan di bawah satu nama,
yang tampak mencolok
bukanlah merendahkan sirah,
melapangkan dada, dan meringankan langkah
demi kesebatian volume, warna, dan usia
yang sering mereka pilih
sejak awal hingga akhir
adalah perang antarsenjata:
”lebih baik kami tak punya nama
asal punya kepala,”
kata mereka sembari menyurutkan kaki
dan menyamarkan muka
dengan mengganti-ganti topeng
yang peka dengan perubahan cuaca



REKSA DANA FIKTIF

ini minyak wangi nomor wahid. lebih harum dari seluruh kembang di taman. bahkan, dari seluruh bunga di kebun bunga di negeri ini. apalagi, sekarang bukan musimnya mengunjungi, lalu memetik bunga di kebun bunga. sebab, kumbang dan kupu-kupu sudah lama mengirup habis sari wanginya.

ini minyak wangi nomor wahid. harumnya diracik dari rupa-rupa sari wangi bunga-bunga yang paling istimewa. silakan memilih dan menentukan sendiri kadar harumnya sesuai dengan selera Anda. segala rahasia harumnya dapat Anda baca di prospektus perpustakaan-perpustakaan umum. para peracik minyak wangi yang mumpuni siap membantu Anda menciptakan keharuman tiada tara. meski harganya tak ditambah pajak, harumnya takkan dikurangi. tak perlu ragu. kesempatan ini hanya datang sekali sebelum musim berganti.

bumi berputar, musim berganti. mega-mega tak lagi menghalangi matahari menyambangi bumi. langit kembali biru. botol-botol minyak wangi kosong tanpa isi. ketika penutup botol-botol itu dibuka, dalam sekejap, harumnya hilang ditiup angin. pedagang itu diterbangkan mega-mega entah ke mana tanpa menebarkan harum. tubuhnya memang tak pernah diolesi minyak wangi, apalagi racikan sendiri. kita sendiri tak mampu membaui. sudah lama hidung kita ditujah flu.



L/C FIKTIF

burung-burung pelatuk menerbangkan wangi rempah-rempah, manis buah-buah, dan segar sayur-sayur ke negeri-negeri jauh. meski, di negeri antah-berantah saja, wanginya tak pernah tercium hidung, manisnya tak pernah tercicip lidah, dan segarnya tak pernah menyaput tubuh. tapi, penjaga-penjaga lumbung terus menguar wangi dengan merbak bunga-bunga, terus mengimbuh manis dengan gula-gula, dan terus menebar segar dengan dingin air gunung.

”ambillah ongkos angin sejauh-jauh putaran buana. kuraslah lumbung ini sepuas napsu kantongmu. jangan lupa tempelkan materai seluas jangkauan kepak sayapmu dan sepanas gairah kelamin kami,” bisik penjaga-penjaga lumbung.

lumbung-lumbung melompong atau limbung. para peronda malam mencium bau busuk rempah-rempah, buah-buah, dan sayur-sayur. penjaga-penjaga lumbung diseret ke gardu kampung di bawah kerlap-kerlip bintang-bintang. burung-burung terbang bebas menjelajahi langit tanpa takut dihanyutkan gelap, ditelikung mendung, diguyur hujan, atau disambar petir. langit tak lagi kuasa menyabdakan musim

* L/C: letter of credit (surat kredit untuk pembiayaan ekspor).



DIVESTASI BANK

keris jawa ayah, yang tiga puluh dua tahun menebar bau kamboja dan menggenangkan amis darah di tanah-tanah becek berbau menyengat timbunan sampah, patah ditekuk tumpukan miliaran dolar Amerika. di bawah sorot mata Michel Camdessus, ayah mengguyurkan triliunan rupiah ke brankas-brankas besar para tauke dan pedagang kelontong yang bertahun-tahun menjadi kasir bagi sanak keluarganya.

ketika anak-anaknya tak lagi berpencaharian dan kesulitan makan, ketika ayah tak lagi menjadi bapak kami, brankas-brankas besar yang penuh rupiah mesti dilego, lalu jatuh ke tangan bule-bule. diam-diam, jantung kami berdebar-debar kencang menyadari patahan keris ayah telah berubah menjadi mesin-mesin pengisap makanan-makanan kami yang siap membikin perut kami tetap keroncongan dan tubuh kami kurus kering.



LDR

padi dan palawija telah dijual petani dengan harum bunga yang tipis. para peternak telah menggiring itik, ayam, babi, kambing, sapi, dan kerbau ke kandang-kandang yang dibikin para tengkulak dengan iming-iming pakan yang bergizi dan rumput yang segar –kalau bernasib mujur.

padi dan palawija digelar para tengkulak di pasar-pasar. hewan-hewan ternak dikandangi dan dipancang di tanah-tanah lapang di setiap alun-alun. pengusaha-pengusaha dari pelbagai kota diundang. banyak yang tak datang. sedikit yang membeli. bahkan, para pengusaha pemesan mengingkari janji. para tengkulak memang berdagang setengah hati dan terlalu berhati-hati setelah bertahun-tahun merugi dihimpit kredit macet. trauma masa lalu itu memaksa mereka lebih suka berniaga dengan penjaga seluruh kebun bunga di negeri yang memasang harga beli yang lebih tinggi, meski mereka mesti membuang jauh wajah asli.

* LDR: loan to deposit ratio (perbandingan antara dana yang dikucurkan atau kredit dan dana yang dihimpun atau simpanan), yang dijadikan penanda utama untuk mengukur fungsi intermediasi suatu bank.

*) Penyair, tinggal di Banten

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae