Puisi-Puisi Joko Saputro

http://kompas.co.id/
kukirim puisi fiksi untukmu

kutulis puisi setelah berimajinasi
karena kenyataan jauh diluar kamar
masih kau siniskan pula aku
disudut persepsimu

realitasmu begitu angkuh
menuntun mimpi demi mimpi
menjadi kisah-kisah indah
lalu berkata, " Bangunlah !"

inilah puisi dari bangun dari mimpi
kukirim kepadamu

14 Januari 2009



Payung

payung tercantik
diikat dengan rapi
hujan berhenti

26 Oktober 2008

Edelweiss IV

di musim yang malamnya paling beku
edelweiss bermekaran
: seperti rindu

6 Agustus 2008



Papringan*
: Agustina Suprihatin

Sepertinya orang tuamu telah menyiapkan segala sesuatunya
Sebab akan kau rasakan juga sepak terjang mereka
termasuk namamu : Suprihatin

Di sebuah beranda kita duduk memandang gundukan-gundukan
kubayangkan seorang lelaki yang gemar lelaku
yang pernah kau ceritakan padaku melakukan hal yang sama : kakekmu

" Sungguh beruntung ia, menyatu dengan yang dicintainya"

" Ini adalah makam keluarga raja yang tidak terkenal
tidak ada silsilah yang dilafalkan
terpencil di tengah hutan bambu
seperti keluarga yang dikucilkan", katamu

kubayangkan lagi wajah kakekmu
pastilah ia sosok yang keras
sebab harus melindungi sesuatu yang lemah dan rapuh dengan dadanya
dunia istana tidak mesti berisi kilau-kilau cahaya

"Sampai kini aku tak tahu apa yang harus kakek jaga".


Papringan, 08 Mei 2008
* ) Nama sebuah dusun di Jogja



Berdiri

mendung menggantung
enggan turun
berharap tidak harus jatuh; rubuh
-merebahkan tubuh-

aku berdiri
seperti matahari
di kala senja
bukan... bukan redup,
hanya saja kau memandang senja
memandangku sendu

Kateguhan, 03 Mei 2008