Jumat, 13 Maret 2009

Puisi-Puisi Bernard S. Y. Batubara

http://oase.kompas.com/
Rindu

sebuah gitar di sudut kamar bernyanyi pilu kepada
tutup jendela dan goyangan pintu
menyapa angin yang hanya ingin berlalu saja

kemana ia pergi mencari sepi?

(2008)



Pejalan

lalu ia bangkit dan beranjak mencari
satu di gagang pintu. dua di basah jendela
tiga setelah sampai di beranda
empat di gelap yang rapat

lima. lima di sela cahaya

enam di bayang terbenam
tujuh di kucuran peluh

delapan. delapan di serak ucapan
sembilan. sembilan di sesak hembusan

sepuluh. sepuluh
sepuluh

"ah, baiknya aku pulang ke nol saja."
keluhnya

(2008)



Saudara

tangis itu terpatah-patah di balik bolamata seorang pengagum tanah

"kalian lihat orang gila itu! terus menangisi tanah kita."

burung-burung hantu atau bohlam lampu tak juga lekas pergi
meski tangis itu terpatah-patah
menjelma pedang sebilah dan pisau sebilah

"ke dalam tanah ini aku hendak mengabdikan daging
dan nyawa, demi kalian orang-orang durhaka!"

membelah kaki sampai kepala, ia lalu mendengungkan
semacam sumpah sambil mengiris lidahnya
sekali demi sekali pada tiap kata yang ia ucap

sampai akhirnya ia tak punya lagi airmata
dan lidahnya habis juga
ia sujud sembari mengucap salam terakhir
kepada nyawanya

"kalian lihat orang gila itu? ah, lupakan saja."

(2008)



Kepada Apa Hujan

kepada apa hujan menjatuhkan diri
hingga kau tak juga menggali lubang di kedua mata itu agar bisa mereka mampir barang sebentar saja di sana

kepada apa hujan menjatuhkan diri
hingga kau tak mau mengambil pensil dan mulai menggambar lagi rindu yang sempat terhapus oleh mereka

(2008)



Hiu

pada taring itu aku melihat kilau kebohongan
berpendar terlalu luas
ke pematang laut bening di kelopak matamu
dan pipi yang licin itu tak bisa menyerap tangis, kau tahu?

aku yang hanya seorang pelayar tersesat
mencarimu, sayang
sengaja kubuat luka di nadiku agar mengalir darah

tapi kau justru enggan memburuku?

(2008)



Perisai

warna perak sudah kabur malam ini
sendiri aku ragu
apa harus menjahit jubah atau kembali tidur bersamamu
tenda kita sudah berlubang
unggun yang bara telah sekarat
serigala sudah ramai di luar sana
bersiap menerkam kita sebab sudah tiba waktu mereka

"sebentar saja, aku akan menempa pedang
untuk kita", kataku

tapi malam ini terlalu gelap sudah
kau membalikkan tubuh
hanya memamerkan punggung
yang menjelma sebagai perisai

(2008)



Kacamata

aku merekam bayangan matamu
"bukan, itu hanya matamu", katamu

tapi rumah tua ini tak setuju dengan perdebatan kita
dengan percakapan apapun
dengan bahasa apapun

(2008)



Bibir

setiap hujan
menyimpan rapat-rapat cinta
yang bisu

sampaikah sudah mereka di pintu kamarmu?

bukan bibir yang kutunggu
meski cium hanya dapat kugambar di dinding kamar
dan di bagian penutup surat perpisahan untukmu

(2008)



Catur

papan sudah lelah
hitam-putih kali ini hanya seperti baur atau berpisah
aku enggan memulai permainan

"berikan rajamu, aku sudah melompatkan kuda",katamu
sambil diam-diam mencuri pion yang tak bisa melawan

pada petak yang hampir dekat denganmu
aku tertipu
bentengmu ternyata putih, terlalu
bukan hitam seperti yang kumimpikan semalam

tapi seperti yang sudah kau ramalkan sejak jauh hari
aku sudah lama selesai dengan permainan ini

(2008)



Sepatu

berapa kali aku beri tahu
melangkahlah saja
sampai kau merasa menginjak dan menghapus jejak adalah
hal yang biasa

(2008)



Roda

kepalaku tersangkut di kayuhmu sore itu
atau malam kah?
ah, tak persis ku tahu
dua mataku terbenam tanah
sedang kau tetap mengayuh dan berlalu
dengan roda yang pernah kuperbaiki dahulu

(2008)



Vas

masih kuingat
kau memecah vas setelah puas menampik kata
rindu

cairkan angkuhmu, tolong
agar bisa kubentuk sebuah yang lain
untuk kutanam
di dadamu

(2008)



Binatu

aku bukan pelangan yang pertama?
tentu
mereka sudah sering menitipkan hati di sini
di situ, maksudmu?
kau punya berapa buah pencuci?
entahlah, sekarang sudah lebih dari jumlah jari

oh
baiklah
tapi yang satu ini, punyaku
letakkan saja di pojokan sana
dan biarkan

(2008)



Ranjau

pada perang manapun
ledakan adalah sarapan
atau makan malam menjelang tidur

pada cinta manapun
berpisah adalah rindu
menjelma ranjau dalam bisu

(2008)

Tidak ada komentar:

A. Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Ala Roa Aldika Restu Pramuli Alfatihatus Sholihatunnisa Alfiyan Harfi Ali Makhmud Ali Subhan Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Andry Deblenk Anggie Melianna Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anna Subekti Aprinus Salam Ariandalu S Arieyoko Ksmb Arya Winanda As Adi Muhammad Asep Sambodja Atrap S. Munir Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Badaruddin Amir Bakdi Sumanto Bambang Darto Bambang Kempling Bambang Widiatmoko Beni Setia Beno Siang Pamungkas Bernando J. Sudjibto Bernard S. Y. Batubara Binhad Nurrohmat Budhi Setyawan Budi Palopo Bustan Basir Maras Chairul Abhsar Chavchay Saifullah Cut Nanda A. D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Afriady Dadang Ari Murtono Daisy Priyanti Daysi Priyanti Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Desti Fatin Fauziyyah Dewi Kartika Dharmadi Diah Budiana Diah Hadaning Dian Hartati Didik Komaidi Dimas Arika Mihardja Djoko Saryono Dody Kristianto Dorothea Rosa Herliany Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dwi S. Wibowo Edy Lyrisacra Effendi Danata Eimond Esya Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Nuryono El Sahra Mahendra Ellie R. Noer Elly Trisnawati Emha Ainun Nadjib Endang Supriadi Endang Susanti Rustamadji Eny Rose Eppril Wulaningtyas R Esha Tegar Putra Esti Nuryani Kasam Etik Widya Evi Idawati Evi Melyati Evi Sefiani Evi Sukaesih Fadhila Ramadhona Fahmi Faqih Faizal Syahreza Fajar Alayubi Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fati Soewandi Fatimah Wahyu Sundari Fauzi Absal Felix K. Nesi Fikri MS Fina Sato Firman Wally Fitrah Anugerah Frischa Aswarini Gampang Prawoto Ghaffur Al-Faqqih Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Gunawan Maryanto Gunoto Saparie Gus tf Sakai Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hari Leo Haris del Hakim Hasan Al Banna Hasan Aspahani Hasta Indriyana Helga Worotitjan Heri Latief Heri Listianto Heri Maja Kelana Herlinatiens Hudan Hidayat Hudan Nur Ibnu Wahyudi Ikarisma Kusmalina Ike Ayuwandari Ilenk Rembulan Imam S Arizal Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Budi Santoso Imron Tohari Indah Darmastuti Indiar Manggara Indra Tjahyadi Indrian Koto Isbedy Stiawan ZS Iwan Gunadi Javed Paul Syatha Jibna Sudiryo Johan Khoirul Zaman Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Saputro Jufri Zaituna Jusuf AN Kadek Wara Urwasi Kadjie Bitheng MM Kartika Kusworatri Kedung Darma Romansha Kika Syafii Kirana Kejora Kirdjomuljo Kurnia Effendi Kurniawan Junaedhie Kurniawan Yunianto Kusprihyanto Namma Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lailatul Muniroh Landung Rusyanto Simatupang Lela Siti Nurlaila Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Linus Suryadi AG Liza Wahyuninto Lubis Grafura Lutfi Mardiansyah M. Badrus Alwi M. Faizi Maghfur Munif Maghie Oktavia Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S. Mahayana Maqhia Nisima Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marwanto Mas Marco Kartodikromo Mashuri Mathori A. Elwa Matroni el-Moezany Maya Mustika K. Mega Vristian Miftahul Abrori Mohammad Yamin Muhammad Ali Fakih Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muntamah Cendani Mustiar AR Mustofa W Hasyim Mutia Sukma Nadjib Kartapati Z Nanang Suryadi Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ni Made Purnamasari Ni Putu Destriani Devi Noor Sam Nunung S. Sutrisno Nur Iswantara Nur Lodzi Hady Nur Wahida Idris Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Nyoman Tusthi Eddy Nyoman Wirata Pariyo Adi Pringadi AS Pringgo HR Puisi-Puisi Indonesia Purwadmadi Admadipurwa Puspita Rose Putri Sarinande R. Toto Sugiharto Rachmat Djoko Pradopo Raedu Basha Ragil Suwarno Pragolapati Rakai Lukman Rama Prabu Ramadhan KH Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Ribut Wijoto Rikard Diku Robin Al Kautsar Rozi Kembara Rudi Hartono Rusydi Zamzami S Yoga Sahaya Santayana Saiful Bakri Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Selendang Sulaiman Seli Desmiarti Sigit Sugito Sihar Ramses Simatupang Siska Afriani Sitok Srengenge Sitor Situmorang Slamet Rahardjo Rais Slamet Widodo Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Harjanto Sahid Sri Jayantini Sri Setya Rahayu Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunardi KS Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutirman Eka Ardhana Syifa Aulia Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Ranusastra Asmara Teguh Triaton Tengsoe Tjahjono Tharie Rietha Thowaf Zuharon Timur Sinar Suprabana Tita Maria Kanita Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto TS Pinang Ulfatin Ch Umbu landu Paranggi Unieq Awien Usman Arrumy W. Haryanto W. Herlya Winna W.S. Rendra Wahyu Hidayat Wahyu Subuh Warih Wisatsana Wayan Sunarta Weni Suryandari Widi Astuti Wiji Thukul Winarni R. Y. Wibowo Yonathan Rahardjo Yosi M Giri Yudhi Herwibowo Yudhiono Aprianto Yurnaldi Yusri Fajar Yusuf Suharto Yuswan Taufiq Yuswinardi Zaenal Faudin Zainal Arifin Thoha Zamroni Allief Billah Zawawi Se Zehan Zareez Zen Hae